Aplikasi kencan populer, Bumble, mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akan berdampak pada hampir sepertiga dari total karyawannya. Langkah ini diambil di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi global yang memengaruhi industri aplikasi kencan.
Sebanyak 240 pekerja dari berbagai posisi atau sekitar 30 persen dari jumlah keseluruhan staf Bumble akan terdampak PHK ini. Keputusan sulit ini datang saat Bumble gencar mengembangkan fitur-fitur baru demi menjaga loyalitas pengguna dan mendorong transaksi di platform mereka.
Menurut analis M Science, Chandler Willison, PHK ini merupakan bagian dari strategi baru Bumble. Dengan mengurangi jumlah karyawan, perusahaan berupaya untuk lebih fokus pada pengoptimalan pengalaman pengguna dan efisiensi operasional.
Biaya PHK dan Potensi Penghematan Bumble
Bumble memperkirakan akan menanggung biaya PHK sebesar $13 juta hingga $18 juta (sekitar Rp210 miliar hingga Rp292 miliar). Meskipun biaya yang dikeluarkan tidak sedikit, Bumble berharap dapat menghemat biaya operasional tahunan sekitar $40 juta (sekitar Rp649 miliar). Dana yang dihemat ini rencananya akan diinvestasikan kembali untuk pengembangan produk dan teknologi yang lebih inovatif.
Setelah pengumuman PHK ini, saham Bumble justru mengalami kenaikan signifikan hingga 19 persen. Namun, sejalan dengan kenaikan harga saham, nilai pasar perusahaan menyusut sekitar seperlima menjadi sedikit di atas $500 juta (sekitar Rp8,1 triliun).
